MY-24JAM.com – Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 1 Cibadak. Ia meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
“Saya sudah sampaikan ke Pak Kadis terkait pengawasan dapur-dapur yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi,” ujar Andreas.
Menurut Andreas, pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah penanganan awal. Ia menegaskan pentingnya pelaporan dan pemantauan rutin terhadap dapur penyedia konsumsi bagi peserta didik.
“Sedang dilakukan pengawasan, dan saya sudah meminta agar laporan yang masuk benar-benar terkontrol dengan baik,” ucapnya. Andreas juga menekankan setiap dapur SPPG yang melayani kebutuhan makan sekolah harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan keamanan makanan. Terkait sampel makanan yang diamankan, ia membenarkan bahwa pemeriksaan laboratorium masih berlangsung.
“Masih dalam proses uji laboratorium,” jelasnya.
Sekitar 200 Siswa Alami Gejala Keracunan
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Cibadak, drg. Febbie Nawawi, melaporkan dugaan keracunan makanan di SMKN 1 Cibadak pada Jumat (12/9/2025). Sekitar 200 siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan diare setelah menyantap MBG.
Tim medis Puskesmas segera dikerahkan ke sekolah dan melakukan penanganan di Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
“Seluruh siswa dapat ditangani dan tidak ada yang perlu dirujuk ke rumah sakit. Sampel makanan juga sudah dikirim ke laboratorium provinsi untuk pemeriksaan,” tutur Febbie.
Admin